Seorang penguasa Yahudi berkata: "Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan salat subuh seperti melaksanakan salat Jum'at." (Buku Misteri Salat Subuh oleh Dr Raghib As-Sirjani).
"Sungguh masjid-masjid di seluruh penjuru dunia ini merintih pedih dan mengeluh kepada Allah karena dijauhi oleh mayoritas kaum muslimin ketika salat subuh tengah dilaksanakan. Kalau bukan karena ketentuan Allah bahwa benda-benda mati itu tidak bisa bicara, tentu manusia dapat mendengar suara rintihan dan gemuruh tangis masjid-masjid itu mengadu kepada Rabbnya Yang Agung". (Buku Keajaiban Salat Subuh oleh Dr. Imad Ali Abdus Sami Husain).
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan salat isya secara berjemaah , maka ia seperti salat malam separoh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan salat subuh secara berjemaah, maka ia seperti salat malam satu malam penuh".
Sehingga Ibnu Umar RA pun menegaskan: "Sungguh, aku bisa melaksanakan salat subuh secara berjemaah, itu lebih aku sukai daripada salat malam semalam suntuk". Sudah pasti yang paling baik adalah istiqamah salat malam di rumah sesuai kemampuan dan ditutup dengan salat subuh secera berjemaah di masjid.
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang
munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa
yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak”(HR Al-Bukhari dan Muslim)
Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit
jumlah raka’atnya; hanya dua rekaat. Namun, ia menjadi standar keimanan
seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai
matahari terbit)
Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat
Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan
meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan
shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan
tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan,
‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah,
maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua.
Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi
bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan
cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan
Ibnu Majah]
Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.
“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”.
“Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu
Rabb mereka bertanya kepada mereka – padahal Dia lebih mengetahui keadaan
mereka – ‘Bagaimana hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab,
‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam
keadaan shalat juga ’. ” [HR Al-Bukhari]
0 komentar:
Posting Komentar